Mau ke mana hari ini? Kamu termasuk yang masih bingung? Kalau iya, mending ke acara Jakarta Biennale 2017. Acara ini diisi 51 seniman asal Indonesia dan berbagai belahan dunia. Ada siapa saja dan seperti apa karya mereka? Yuk kulik info tentang seniman-seniman tersebut di sini!
Tahu Luc Tuymans? Dia jagonya melukis mural di dinding. Karyanya sudah enggak diragukan lagi deh. Buat kalian yang belum tahu, Luc Tuymans adalah seorang pelukis asal Belgia yang bergelut dengan mediasi dan penerjemahan found images(gambar-gambar yang ditemukan kembali setelah dibuang atau hilang). Nah di Jakarta Biennale 2017, Luc Tuymans menciptakan lukisan dinding, film animasi, dan beberapa gambar. Lukisan dinding Twenty Seventeen salah satunya, menampilkan seraut wajah pucat dalam jarak dekat yang terlihat seperti topeng muncul dari kegelapan dengan mata terbuka lebar. Seperti apa karyanya? Coba lihat langsung deh!
Bukan hanya karya lukisan, Jakarta Biennale juga menampilkan pertunjukkan seni lainnya, salah satunya video. Yap, ketika ke acara dua tahunan Jakarta Biennale, kalian akan disuguhkan karya Chiharu Shiota, seniman kelahiran Osaka, Jepang. Dalam praktik seninya, Chiharu Shiota berusaha “menghubungkan tubuh dengan semesta”.
Filosofi tersebut tergambar dalam video buatan Chiharu dari tahun 1999. Terinpirasi dari kamar mandi, Chiharu duduk di bak dalam kamar mandi yang sesak dan sempit. Dia menuangkan lumpur yang terlihat seperti tinta pada kepalanya. “Aku tidak akan pernah menghapus kenangan yang telah terserap oleh kulitku,” tuturnya tentang performans itu. Tujuannya adalah “menyatu dengan bumi” dalam suatu ritual kepulangan.
Tak mau kalah, pastinya ada seniman asal Indonesia juga lho! Salah satunya adalah PM Toh. Tentu kalian ingat kan nama pendongeng yang tidak asing lagi di telinga? Agus Nur Amal atau yang biasa dikenal PM Toh mendalami seni teater di Jurusan Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Kesenian Jakarta. Pada 1991, dia pulang ke Aceh dan mempelajari tradisi mendongeng selama setahun di kampungnya. Pada Jakarta Biennale 2017, PM Toh akan menampilkan dongeng bertajuk Jiwa Laut. Baginya, laut adalah tema terbesar untuk orang Indonesia, mengandung kehidupan, keluasan, kedalaman, kegelapan, dan ketenangan yang mampu menghipnotis. Melalui gagasan dan pengetahuan mengenai laut, orang Indonesia di antar menuju jiwa bangsanya.
Teater tunggal Jiwa Laut menggunakan objek sehari-hari seperti baskom air, topi petani, sandal, dan seterusnya. Tiga puluh dua baskom secara efektif akan digunakan untuk menggambarkan tujuh tingkat kedalaman laut, caping bambu menjadi gunung-gunung berapi yang tertidur, objek lain menjelma sebagai hiu-hiu di samudra. Pertunjukan dongeng selama lebih-kurang 45 menit ini akan berlangsung secara interaktif dengan penonton yang mengenakan busana berwarna putih yang sebagai “layar” video. Bayanginnya saja sudah pecah, gimana kalau lihat langsung ya. Wah!
Mulai dari lukisan, video, sampai pertunjukkan langsung, semuanya lengkap ada di Jakarta Biennale 2017. Buat kalian yang masih bingung mau menghabiskan waktu ke mana dan penasaran dengan karya-karya seniman di atas, langsung saja datang ke Jakarta Biennale 2017. Bertempat di Gudang Sarinah Jakarta, kalian akan dibuat terpukau deh. Acara ini masih berlangsung hinggal 10 Desember, tapi untuk kalian yang mau nonton PM Toh, datang pada tanggal 12 November ini pukul 15.00-16.00 ya.
Jadi, jangan sampai ketinggalan!