Polres Metropolitan Jakarta selatan yang mengundang para artis, manajemen serta produser dalam deklarasi 'Bersedia Berhenti Menjadi Artis' jika terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba. Menurut chef berparas tampan itu, dirinya tak boleh subjektif dalam menganggapi hal tersebut. Evan pun sangat menyayangkan bila hal itu terjadi.
"Udah. Nggak boleh subjektif ya. Saya harus obyektif. Kalau ada penolakan ya harus jelas, apa aja alasannya. Kalau untuk gue pribadi karena gue mewakili salah satu program jadi gue nggak boleh subjektif menilai. Buat gue intinya sangat disayangkan aja lah," tuturnya saat ditemui di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018).
Kesibukan menjadi artis disebut-sebut sebagai faktor dalam mengonsumsi narkoba. Pria 36 itu sangat menghindari untuk memakai narkoba. Ia pun mengaku punya cara sendiri agar tak terjerumus.
"Make yourself busy. Banyak hal yang bisa dilakuin. Gue juga kerja nonstop. Santai gitu, enjoy nikmatin. Kalau emang lagi nggak ada kerjaan, do something you like, traveling atau hobi yang bisa menghasilkan, melukis atau apa. Banyak tergatung passion-nya mau kemana. Kalau gue suka masak mungkin create some menu untuk restoran. Bisa banyak kok," imbuhnya.
Punya banyak uang dan pengeluaran berbeda, menjadi jalan narkoba masuk ke dalam kehidupan artis. Itu bisa jadi sebuah godaan, tapi tidak untuk seorang Evan Sanders.
"(Godaannya) nggak (besar) kok. Orang biasa juga bisa dapet. Cuma karena artis duitnya lebih banyak ya jadi akses. Yang biasanya orang gajnya cuma lima juta. Artis bisa 10 juta ya jadi bisa lebih banyak," pungkasnya.
Polres Jakarta Selatan akan memanggil beberapa rekan artis, management serta produser dalam Deklarasi 'Bersedia Berhenti Menjadi Artis' jika terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba pada Kamis (22/2/2018). Belakangan beberapa artis yang terjerumus narkoba diantaranya adalah Tora Sudiro, Pretty Asmara, Marcello Tahitoe, Iwa K, Ammar Zoni, Ridho Roma, Fachri Albar, Dhawiya, dan Roro Fitria.
(hnh/pus)