Mengaku beberapa kali mendapat ancaman dari sejumlah pria berbadan besar, pria yang laporkan Dimas Anggara ke polisi, Fiqih Alamsyah, memilih pulang ke kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah. Ia baru akan kembali setelah ada perkembangan lebih lanjut terkait laporannya di Polsek Cilandak.
"Fiqih hari ini tidak hadir karena Fiqih itu kan pulang ke Brebes. Sampai di Brebes itu keluarganya khawatir kalau Fiqih kembali ke Jakarta, takutnya ancaman tersebut itu nanti ternyata betul dilaksanakan. Kan katanya mau dibunuh," ujar kuasa hukum Fiqih, Henry Indraguna, ditemui di Polsek Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (19/3).
Hingga beberapa waktu lalu, Henry mengaku masih terjadi aksi intimidasi yang diduga dilakukan oleh pihak Dimas.
"Intimidasi terakhir kemarin ada, akan tetapi klien kami sudah tidak mau lagi datang ke tempat foodcourt tersebut karena klien kami sudah ketakutan. Malah, klien kami memutuskan kembali ke kota asalnya di Brebes, menunggu perkembangan penyidikan ini," jelasnya.
Sebelum Fiqih pulang kampung, sudah tak ada komunikasi lagi dengan Dimas. Namun diungkapkan Henry, pihak Dimas telah mengirimkan somasi pada pihak Fiqih. Hanya saja, somasi itu dirasa kurang pas oleh sang pengacara.
"Kemarin terlapor (Dimas) mengirimkan somasi kepada kami, dan kamipun sudah jawab, sudah balas. Namun, somasinya tidak terarah, arahnya ini mau ke mana? Kalau misalkan mau ke Cianjur, ya ke Cianjur saja, jangan pergi ke Bogor dulu. Enggak jelas ini arahkan somasi, yang jelas ke mana arahnya?" tutur sang pengacara.
"Jadi, jangan dipuntar sana, puntir sini. Kalau memang merasa dirugikan, silakan daftar saja gugatan di pengadilan. Kami tunggu di pengadilan negeri. Hayu kita buktikan siapa betul, siapa tidak. Yang jelas, ayo, kita ini adalah negara hukum, maka kembalikan pada hukum. Jangan main tangan, jangan main kasar, jangan main ancam," tegas Henry. O gde/fie
Artikel Asli