Kapanlagi.com- Secara pribadi, saya rasa Indonesian Idol 2018 adalah musim tersulit bagi para kontestan sepanjang ajang pencarian bakat ini berlangsung sampai di tahun ini. Bisa jadi para juri pun sepakat akan hal ini. Ya, Abdul dan Maria kini jadi 2 terbaik dari seluruh kontestan hebat yang ada di musim ini.
Pula, harus diakui jika talenta para kontestan di Indonesian Idol 2018 sudah sangat cukup untuk mematahkan pretensi atas usia muda yang kerap menjadi patokan kualitas -pengalaman- seorang penyanyi. Jujur saja, Marion dan Ghea memang memiliki kualitas, kapasitas dan keunikan tersendiri sebagai seorang penyanyi, namun apa yang selalu disajikan Abdul serta Maria di atas panggung memang layak untuk kembali ditawarkan pada telinga masyarakat pada Grand Final Indonesian Idol, 16 April 2018 mendatang.
Abdul memulai langkahnya dengan gemilang sejak babak audisi. All I Want dari Kodaline mampu ia hidangkan dengan sangat baik untuk memuaskan telinga Judika, Bunga Citra Lestari, Armand Maulana, Maia Estianty dan Ari Lasso. Abdul mampu meletakkan emosinya pada sejumlah part dalam sebuah lagu dengan apik, tidak heran jika pesan sebuah lagu bisa tersampaikan dengan nikmat pada pendengarnya.
Begitu juga dengan apa yang Maria tampilkan ketika berada di atas panggung. Secara sadar diri ia memilih lagu yang sesuai dengan karakter vokalnya, memang, tapi lebih dari itu, Maria berani mengambil risiko untuk mengambil nada-nada tinggi yang tak jarang berhasil memaksa para juri dan penonton untuk berdiri sambil melayangkan pujian padanya.
Menariknya adalah, Abdul kerap membawakan berbagai warna musik dengan tempo yang variatif di hampir setiap penampilannya. Walau begitu bukan berarti Maria tak bisa melakukan hal yang sama. Kami yakin telinga anda pun tak bisa menolak suara Maria ketika melantunkan lagu-lagu klasik yang megah. Hanya saja tidak bisa dipungkiri kalau keduanya pun tak lepas dari komentar para juri.
Secara identitas, Abdul sangat baik dalam bermain di berbagai koridor musik, sedangkan Maria mampu membawakan sebuah lagu secara megah dan mewah. Keduanya sama-sama berada di bawah payung musik pop, tapi entah kenapa Abdul terasa sangat menyenangkan ketika membawakan lagu-lagu pop dengan sentuhan yang dreamy.
Berbeda dengan Maria yang terasa lebih menyenangkan ketika kita mendengarkan warna suaranya tanpa banyak iringan musik. Ballad dan pop akan jadi 2 gaya musik yang selalu menyenangkan untuk disimak saat Maria tampil di atas panggung. Jelas, sebuah challenge dari para juri maupun pihak Indonesian Idol pada 2 grand finalis ini akan jadi hal yang seru untuk dinantikan.
Hal itu kemudian terjawab ketika Fabian Dharmawan selaku General Manager of Production Operation RCTI mengatakan jika Abdul dan Maria akan membawakan lagu Yovie Widianto yang tentu tidak mudah untuk dipukau. Begitu juga dengan kolaborasi serta single Yang Terbaik, di mana lagu tersebut akan menjadi milik jawara Indonesian Idol 2018.
Hanya saja jika melihat kapasitas serta kualitas yang dimiliki kedua grand finalist ini, entah kenapa kami ingin melihat Abdul membawakan Anchor dari Novo Amor dan Maria menyanyikan salah satu hit single milik Adele di album 25, Hello. Kedua lagu ini sama-sama menuntut emosi yang sesuai dan tepat dari setiap penyanyinya, dan pastinya menarik untuk melihat seperti apa eksplorasi yang akan dilakukan Abdul maupun Maria pada 2 lagu tersebut.
Keduanya sama-sama hebat, namun kami sepakat jika saat ini Abdul adalah yang terkuat untuk keluar sebagai jawara Indonesian Idol di musim ini. Alasannya? Tentu saja penguasaan serta eksplorasi warna musik yang variatif membuat Abdul menjadi sosok yang menarik saat membawakan sebuah lagu.
Tapi sekali lagi, semua kalimat tadi bukan sesuatu yang pasti akan terjadi di panggung Grand Final Indonesian Idol 2018. Namun siapapun di antara Abdul dan Maria yang menang, setidaknya saat ini kita tahu kalau kedua talenta hebat ini sudah menjadi jawara di hati kita masing-masing. Nantikan penampilan puncak mereka pada 16 April 2018 mendatang.
(kpl/ntn)
Artikel Asli