loading...

'Wiro Sableng' Tetap 100 Persen Indonesia meski Gandeng Fox

Wiro Sableng, salah satu film Indonesia yang ditunggu-tunggu tahun ini, sudah selesai syuting. Tim kini sibuk di tahap pascaproduksi sebelum film tayang September mendatang.
Prduser Sheila Timothy mengatakan, meski film itu menggandeng Fox International Productions yang merupakan anak dari 20th Century Fox Film Corporation, 100 persen penggarapannya dikerjakan oleh orang Indonesia, baik produksi maupun pascaproduksi.
Hasilnya bahkan bisa memukai Fox.
"Mereka terkesima dengan apa yang kami buat dan profesionalisme kami. Mereka salut ketika kami melaporkan jadwal produksi dan lain-lain," kata Lala, sapaan akrab Sheila Timothy kepada CNNIndonesia.com, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lala selalu menekankan kepada tim produksi agar mereka yakin dan bangga saat menggarap Wiro Sableng. Bukan karena bekerja sama dengan Fox, melainkan karena mereka mampu berkarya sampai dilirik dan dipuji pihak asing. Artinya, talenta Indonesia tak kalah dengan Barat.
Menurut Lala, saat ini keseluruhan proses Wiro Sableng sudah mencapai 80 persen.
"Tahap edit yang termasuk dalam pascaproduksi sudah kita cicil saat syuting. Jadi bulan Januari sampai Maret kami lebih edit untuk menyamakan cerita serta struktur. Selain itu juga bolak-balik ke FIP," kata Lala. Bolak-balik, karena Fox terus memantau kerja tim.
Untuk Computer Graphic Image (CGI), kata Lala, tim produksi Wiro Sableng membuat alur kerja khusus. Tim efek visual itu dikepalai oleh Budi Baihaqi yang mengatur sekitar 60 seniman efek visual dari beberapa perusahaan. Setiap gambar akan diberi efek di studio berbagai daerah seperti Solo, Yogyakarya, Bandung, Depok dan Tengerang.
Semua gambar dari studio yang berbeda itu nantinya dikumpulkan menjadi satu.
"Seniman efek visual ini sudah terlibat sejak Maret 2017," kata Lala.
Film yang dibintangi Vino Bastian itu merupakan film pertama kerja sama rumah produksi Indonesia LifeLike Pictures dengan Fox. Dalam kerjasama itu, tidak ada yang lebih superior karena antara Fox dan LifeLike Pictures masing-masing memiliki andil 50:50.
Presiden FIP Tomas Jegeus mengatakan, pihaknya siap mengeluarkan uang berapa pun yang dibutuhkan Wiro Sableng. Sementara Lala sempat mengatakan biaya produksi film yang diadaptasi dari karya Bastian Tito itu diatas US$2 juta atau setara Rp26,6 miliar.
Beberapa waktu lalu, film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko itu sudah merilis cuplikan perdana. Dalam cuplikan itu terlihat beberapa adegan saat Wiro Sableng masih kecil sampai sedang berlatih dengan Sinto Gendeng. Beberapa karakter pendekar juga sudah diungkap.
Artikel Asli