Kisah cinta presiden RI dengan pasangannya selalu saja jadi topik yang menarik. Di balik sepak terjangnya menjadi pemimpin negara, kita tahu ada sosok yang mendampingi dari belum jadi siapa-siapa, jatuh bangun, dan akhirnya menjadi presiden. Mari kita simak kisah cinta 7 Presiden RI dan pasangannya di bawah ini.
1. Cinta Soekarno dan Fatmawati bermula kala masa pembuangan di Bengkulu. Awalnya teman ayah Fatma, lalu guru, dan berakhir menjadi suami
Soekarno bertemu Fatmawati saat dibuang ke Bengkulu di tahun 1938. Kala itu, ia memiliki Inggit Garnasih sebagai istri dan dua orang anak angkat. Suatu saat, ia bertemu ayah Fatma yang merupakan salah satu tokoh di Bengkulu. Fatma diajaknya serta. Soekarno langsung jatuh hati. Mengetahui Fatma putus sekolah, ia menyekolahkan Fatma yang dekat dengan anak angkatnya. Fatma pun dititipkan ayahnya di rumah Soekarno.
Lama-kelamaan, Inggit dan anak angkatnya mulai curiga dengan kedekatan Fatma dan Soekarno. Pertengkaran kerap terjadi sampai Fatma pindah ke rumah neneknya. Namun, Soekarno masih curi waktu menjadi guru Bahasa Inggris Fatma. Sempat berpisah sewaktu Soekarno dipulangkan ke Jawa, Soekarno curi waktu untuk bertemu lagi. Tekadnya sudah bulat untuk memiliki anak dari Fatmawati. Setelah bercerai dengan Inggit pasca rumah tangga yang kian tidak kondusif, ia pun meminang Fatmawati.
2. Pernah jadi kakak & adik kelas, Soeharto dijodohkan dengan Tien. Siapa sangka setelah menolak banyak pria, Tien mau dipinangnya?
Soeharto dan Siti Hartinah yang kemudian disebut Tien, pernah satu sekolah di Wonogiri. Tien merupakan adik kelas Soeharto sekaligus teman Sulardi, adik sepupu Soeharto. Saat itu, Tien pernah berkelakar pada Sulardi, kalau ia akan menjadi adik iparnya. Terpisah pasca lulus sekolah, mereka berdua sempat bertemu lagi kala Soeharto jadi tentara dan Tien aktif dalam Laswi (Laskar Wanita Indonesia) serta PMI.
Saat Soeharto sudah cukup matang, pamannya menyarankannya untuk segera menikah dan menawarkan perjodohan. Bingung siapa yang akan dijodohkan, sang paman menyebut nama Tien. Keraguan akan status Tien yang keturunan raja pun berhasil ditepis paman Soeharto. Bak gayung bersambut, Tien menerima pinangan Soeharto setelah menolak banyak pria.
3. Saat masih belajar bersama, Habibie dan Ainun sering saling ejek. Sekembalinya menuntut ilmu di Jerman, siapa sangka ia terpana cantiknya Ainun?
Sejak usia 12 tahun, Habibie gemar mendatangi rumah Ainun hanya untuk diskusi dengan ayah Ainun. Tak pernah menyimpan rasa, kedatangan Habibie pun kerap dimanfaatkan teman-temannya untuk mendekati Ainun. Namun di bangku SMA, keduanya kerap dijodoh-jodohkan dengan gurunya karena sama-sama paling muda dan cerdas. Merasa malu dan tidak tertarik, ia malah mengejek Ainun dengan sebutan "gendut" atau "jelek".
Sepulang pendidikan dari Jerman, ibu Habibie berinisiatif menjodohkannya dengan Ainun. Ini karena ia tidak mau melihat Habibie terjebak pergaulan yang salah. Saat bertemu, Habibie justru terpana dengan kecantikan Ainun yang dahulu sering ia ejek. Maka, jadilah kisah Habibie dan Ainun yang hingga kini dipuja karena kesetiaan dan romantisnya.
4. Sudah cinta sejak Sinta berusia 13 tahun, Gus Dur selalu ditolak. Berakhir indah, mereka menikah walaupun Gus Dur diwakilkan oleh kakeknya
Gus Dur dan Sinta bertemu di sebuah pesantren di Jombang. Saat itu, Sinta berusia 13 tahun dan Gus Dur yang adalah gurunya berusia 21 tahun. Meski masih muda, Gus Dur memberanikan melamar Sinta karena harus melanjutkan studi ke Mesir. Usaha Gus Dur sudah sangat gigih, namun Sinta tetap menolak. Akhirnya mereka saling surat menyurat selama berjauhan.
Suatu saat Sinta sadar, terlalu sering ia menolak Gus Dur. Pikiran bijaknya berkata, ini saatnya membalas cintanya. Pasca menyatakan hal tersebut dalam surat, tak lama kemudian orangtua Gus Dur langsung melamar Sinta. 11 Juli 1968, pernikahan keduanya digelar dengan Kyai Bisri Syansuri sebagai wakil dikarenakan Gus Dur masih ada di Irak.
5. Pertemuan Megawati & Taufiq Kiemas bermula dari sang kakak, Guntur Soekarnoputra. Sama-sama anggota GMNI, mereka pun menikah
Saat pertama bertemu Taufiq, Megawati telah memiliki dua anak dari pernikahannya dengan seorang pilot. Namun karena sebuah kecelakaan udara dan suami pertama Megawati dinyatakan hilang maka dia harus mengurus anaknya sendiri. Juli 1971, Taufiq dan Guntur ziarah ke makam Bung Karno. Seusainya, mereka melawat rumah Megawati dan Guntur mengenalkan Taufiq. Cinta bersemi di antara keduanya apalagi keduanya merupakan aktivis GMNI. Maret 1973, Taufiq dan Megawati resmi menikah dengan resepsi sederhana.
6. Dari adu pandang, SBY dan Ani menjalin kasih. Intens surat-menyurat, mereka menghelat pernikahan berbarengan dengan dua saudara Ani
Kala masih muda dan berada di tingkat empat Akabri, SBY harus melapor pada Sarwo Edhie Wibowo yang menjabat sebagai gubernur untuk memberi sambutan. Di situ, SBY bertemu Ani. Mendadak, mereka saling beradu pandang. Dari situlah mereka mulai jatuh cinta. Semenjak itu, kesempatan pesiar selalu dimanfaatkan SBY untuk bertemu Ani. Intens berkomunikasi, 30 Juli 1976 mereka berdua menghelat pernikahan yang dibarengi kakak dan adik Ani.
7. Konon, Iriana adalah pacar pertama dan terakhir Presiden Jokowi. Setelah 4 tahun kuliah dan sempat LDR, akhirnya mereka menikah
Kisah cinta Jokowi dan Iriana dimulai saat Jokowi masih duduk di bangku kuliah semester 3 di Universitas Gadjah Mada. Sementara itu Iriana beru kelas 3 SMA di Solo. Iriana adalah teman dekat adik Jokowi. Jokowi jatuh cinta dengan kecantikan dan kesederhanaan Iriana. Setelah 4 tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah pada 24 Desember 1986.
Itu dia kisah cinta tujuh Presiden RI dan pasangannya. Menarik dan bahkan tidak semuanya mulus-mulus saja bukan? Menurutmu, siapa yang paling romantis nih?
Artikel Asli